Senin, 26 September 2011

Pengalaman ber-popok kain di kampung halaman (berdasarkan cerita peserta lomba)

Menggunakan popok kain modern (clodi) saat ini sudah mulai marak di kalangan urban-parents (para ortu yang tinggal di perkotaan), karena untuk mendapatkannya sebagian besar yaitu melalui media internet. Dikala hari raya tiba, banyak urban-parents membawa serta clodi ke kampung halaman mereka.

Kebanyakan orangtua jaman dulu (kakek-nenek si bayi/batita) kurang setuju dengan penggunaan clodi. Seperti dituturkan Lisna ekowatiningrum.
"Awalnya ibu saya kurang suka dengan popok kain, karena repot memasukkan insert & mengancingkan snap-nya. Menurutnya juga terlalu "bulky" sehingga khawatir Zafran akan "ngangkang suatu saat nanti". Terlebih lagi, terlalu banyak aturan saat mencuci ucap beliau. Tidak boleh memakai deterjen dengan pewangi, pemutih & zat tambahan lain, tidak boleh direndam dalam air deterjen, dll. Beliau ngotot memakai popok sekali pakai untuk sehari-hari Zafran. "
Namun setelah terjadi insiden ruam, sang ibu tersadar. "Alhamdulillah beliau sadar & menyetujui keputusan saya memakaikan popok kain. Bahkan jika buyut  ato nenek Zafran yang lain meminta saya memakaikan pospak, ibu langsung menceritakan hal di atas."


Begitu pula dengan pengalaman Arina Zulfa, yang mertuanya tidak suka cucunya Hana memakai clodi,
"katanya tar bisa ngangkang, kan kasian Hana klo ngangkang, secara dia anak perempuan. Padahal dulu juga udah kukasih penjelasan tapi tetep aja masih gak setuju, hmm ya maklum orangtua. Udah aku jelasin juga keuntungan-keuntungan pakai clodi,mungkin harus aku print-in dokumen dari grup KPK."
Bepergian dengan bayi/batita tentu harus menyiapkan banyak hal, yang juga bisa menjadi dilema jika tetap menggunakan clodi. Tapi tidak demikian dengan para orangtua pecinta clodi.
"lebaran tahun ini saya repot sekali, Kalau gak pakai clodi, cucian popok kain ku pasti banyak banget, padahal udah gak kuat nyuci. clodi ini juga sangat membantu, karena Hana sudah mulai melakukan banyak aktifitas seperti merangkak dan rambatan pada dinding. Hana juga suka main, jadi ya gak keganggu acara ganti popok dengan adanya clodi. gak keganggu deh acara silahturahmi ke tetangga."  (Arina Zulfa)
Begitu pula dengan Yuniar Suyatno.
"barang bawaannya udah kaya yang mudik ke luar pulau alias buanyaaaak...ketolong ma clodi niy jadi bawa stok bajunya ga segunung (maklum si baby termasuk yang heavy wetter, kebayang dunk kalo ga ada clodi??berapa duit buat bli pospak?HIDUP CLODI!!!) "
Walaupun, ada juga yang kerepotan
"Kondisinya, aku gak bisa jemur nih karena mau ditinggal pergi-pergi. Rumah tempat menginap gak ada yang jaga kalau jemur di luar. Jadi clodi hanya dicuci bersih dan diperas tangan lalu disimpan dalam kantong plastik (wetbagnya gak muat)"
Tapi tetap konsisten, "Akhirnya bisa tetap berclodi ria di perjalanan-menginap walaupun tidak bisa jemur-jemur pakaian. Konsekuensinya pulang dengan membawa banyak cucian yang basah karena dipakai renang dan cucian  clodi ditambah dengan cucian kering, dapat dipastikan menjadi ‘oleh-oleh’ perjalanan mudik tahun ini. Hehehe. Tiga hari nyuci gak selesai-selesai nih dan setrikaan bunda menumpuk. Walaaaah :p syukurnya clodi gak usah disetrika :D, Ayuks bunda-bunda tetap bersemangat go green! Walaupun rempong jaya bangeeeet daaah ^^. Tetap dinikmati dan happy aja, walaupun riweeeuh euy sama cucian seabrek,,,, hehehe.(*)" tutur Siti Nurhayati Dewi

Dian Misfa yang mempunyai anak yang sudah lulus toilet trining, tetap menggunakan clodi pada Fathan (2 tahun) di perjalanan demi alasan keamanan dan kenyamanan. Di kampung halamannya, "clodi pun dicuci-keringkan dengan alami disini, dicuci tangan dan dikeringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari  langsung sepanjang hari"

Kegiatan mudik selain bersilaturahmi juga jadi ajang kampanye popok kain modern.
"Lebaran ini, clodi jadi pelengkap silaturahmi. Dan hurraaayy...!! Hanif dan clodinya kembali mengukir prestasi. Bunda Izza dan Mama Rasyid membungkus pulang clodi! Hihihihi.. Yuk.. yuk.. semangat kampanyekan clodi! Demi kesehatan si buah hati dan kelestarian bumi yang kita tinggali. " (Niken tf Alimah)
Begitu pula dengan pengalaman Wida Agustyono.
"Saya juga bawa clodi tersebut dan saya pakaikan ke Nakhlah tiap pagi eh ada tetangga yang interest trs nanya2 tentang clodi yang dipakai anak saya. Setelah saya kasih infonya awalnya mereka bilang koq mahal banget, tapi selang beberapa lama eh mereka bilang daripada tiap minggu beli pospak mendingan duitnya dikumpulin buat beli clodi yang bisa dipakai untuk waktu lama. Akhirnya dari satu orang merembet ke beberapa orang pesen clodi ke saya...dan sekarang hampir satu blok anaknya pada pakai clodi. ternyata clodi membawa berkah lebaran tahun ini..dan juga membawa rejeki yang tak pernah saya duga sebelumnya."
Bagaimana dengan smart-parents lainnya? bisa share pengalamannya juga disini ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar