Kamis, 14 November 2013

MengapaPopok Kain Saya Bocor?



Banyak ibu yang mengeluhkan mengapa popok kain yang dipakai bayinya mudah bocor, padahal baru dipakai 1-2 jam saja. Kondisi kebocoran ini makin mengusik terutama pada ibu-ibu yang baru pertama kali mencoba berpopok kain. Apalagi jika ibu-ibu tersebut sebelumnya memakai popok sekali pakai (pospak) tanpa pernah mengalami kebocoran walau si pospak dipakai lebih dari 8jam. Pengalaman kebocoran pada popok kain jadi sangat menyiksa batin sampai merasa rugi luar dalam hehehe (lebay mode on). Sebetulnya tidak seberat itu kok buu..


Untuk menghindari kebocoran, ibu dapat melakukan hal2 berikut ini.

1. Prewash (Pencucian Awal Sebelum Digunakan) dan Pencucian Rutin

Pastikan popok kain dicuci sebelum digunakan. Standar umumnya, popok kain baru harus dicuci-kering hingga 3 kali. Tujuannya untuk membuang residu bahan kimia yang masih menempel saat popok kain diproduksi. Prewash juga dapat memaksimalkan daya serap dan daya tampung bahan penyerap (insert/soaker). Popok yang langsung digunakan tanpa prewash berpotensi menyebabkan kebocoran.Saat mencuci popok kain, disarankan menggunakan sabun cuci yang aman bagi kulit dan area genital bayi sesuai rekomendasi produsen atau komunitas popok kain. Pada umumnya disarankan memakai sabun yang bebas pemutih dan bebas pelembut sehingga kulit bayi tetap sehat dan performa popok kain tetap terjaga.


2. Penggunaan Cream/Lotion

Pastikan ibu menggunakan liner (kain alas) di atas permukaan bagian dalam (inner) popok kain saat menggunakan cream/lotion, misalnya untuk mengobati ruam popok. Fungsi liner adalah untuk menghindari paparan cream/lotion pada inner popok. Inner popok yang terpapar cream/lotion akan bersifat repellent (menolak air) sehingga menyebabkan popok bocor. Pisahkan pencucian liner yang terkena cream tadi dengan popok kain lainnya.


3. Letak Kebocoran

a.    Bocor bagian atas (depan)

Saat memakai popok kain, pastikan insert bagian depan tidak menyembul melewati lapisan waterproof popok. Insert yang basah dan terkena tekanan (misalnya saat bayi tengkurap) dapat menyebabkan urin rembes keluar. Ujung bagian depan popok harus rata untuk menghindari rembesan urin.

b.   Bocor dari sisi kaki

Hal ini bisa terjadi karena popok sudah jenuh karena produksi urin yang terlalu banyak atau popok terlalu lama dipakai. Untuk bayi dengan produksi urin banyak (heavy wetter), sebaiknya pakai double insert, atau pakai insert yang daya tampungnya besar. Jika ibu hanya memiliki insert standar (microfiber 3 layer), ibu harus mengganti popok lebih sering untuk menghindari kebocoran. Jangan membiarkan bayi heavy wetter memakai popok selama berjam2, karena dengan demikian dapat dipastikan popok akan bocor. Standar pemakaian sehat, selalu ganti popok maksimal 4 jam sekali.

Bagaimana jika produksi urin sedikit tapi tetap bocor di bagian sisi kaki? Mungkin permasalahannya ada pada ketidakcocokan bentuk popok dengan bentuk tubuh bayi ibu. Ada cara yang bisa digunakan untuk mengetahui fit atau tidaknya desain popok untuk bayi ibu. Saat memakai popok, posisikan bayi terlentang. Angkatlah kedua kaki bayi anda dan lihat, apakah di sela2 pahanya terdapat celah/rongga/tidak rapat. Jika memang ada celah, coba atur kancing pengatur ukuran (yang umumnya ada) di bagian depan popok, lalu tarik dan rapatkan karet elastic popok yang menempel di pahanya.

Bagaimana jika ukuran popok dikecilkan, popok menjadi terlalu ketat hingga menyebabkan red mark (bekas merah), tapi jika diatur ke ukuran yang lebih besar popok menjadi terlalu longgar? Mungkin popok yang digunakan kurang pas/fit di badan bayi. Sebaiknya coba disain atau atmerk lain yang lebih sesuai.

c.   Bocor di bagian belakang

Sama dengan point a, pastikan insert terpasang dengan benar dan tidak menyembul keluar ke pinggang bayi. Ibu dapat melipat insert yang terlalu besar agar pas dengan luaran/cover popok yang sedang digunakan.d.   Bocor pada penggunaan Fitted Diaper Fitted Diaper tidak bersifat waterproof. Konstruksinya terbuat dari bahan yang seluruhnya mampu menyerap dan menampung cairan dengan baik. Umumnya fitted diaper terbuat dari bahan alami. Untuk opsi waterproof, gunakan diaper cover untuk melapisi fitted diaper agar urin tidak merembes keluar.


4. Repellent (Menolak Air)

Repellent adalah kondisi popok yang menolak air (tidak mampu menyerap air) karena sebab tertentu, diantaranya: residu sabun cuci, terpapar cairan pelembut/pemutih/detergent yang tidak aman untuk popok, di setrika, air yang digunakan untuk mencuci yang kurang bersih (mengandung lumpur, besi, ph tinggi, dll). Untuk mengecek apakah popok menjadi bersifat repellent, sebagai berikut:  - Ambil popok bersih dan kering.  - Lalu siram inner (bagian dalam popok) dengan sekian milliliter air. Jika air tidak terserap, maka popok sudah bersifat repellent.  Popok yang bersifat repellent juga menyebabkan kebocoran. Diperlukan stripping (peremajaan) untuk mengembalikan performa popok.


Sekian catatan dari saya, semoga bermanfaat bagi ibu-ibu semua. Jika ada yang ingin menambahkan informasi apapun yang berkenaan tentang popok kain bocor, silakan tulis pada kolom komentar.

Salam popok kain.



Disarikan dari berbagai sumber :

1. http://www.cottonbabies.com/product_info.php?products_id=764
Cloth Diapers: Why Are My Cloth Diapers Leaking?

2. http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20111003123325AAyCe9r
Why
are my FuzziBunz cloth diapers leaking around the legs?

3. http://www.mothering.com/community/t/1322277/all-of-my-cloth-diapers-leak-what-am-i-doing-wrong
All of my cloth diapers
leak. What am I doing wrong?
4. http://diapering.wallypop.net/infohelp.html
Help! I'm Having A Problem! My Diaper is Leaking?


Edited by Citra, 27 Des 2013 - penyesuaian istilah dan kalimat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar