Jumat, 05 Agustus 2011

Material Popok Kain Modern

by Kedai Kaulan


Sedikit berbagi pengetahuan tentang material popok kain modern nih. Semoga berkenan. Kalau ada salah-salah mohon dikoreksi yaa ^^

1.Poly-Urethane Laminated (PUL)

PUL itu seperti apa?? Lapisan polyurethane bisa diaplikasikan pada bahan apapun (yap, apapun.. bisa katun, bisa polyester, APAPUN yaa). Bahan polyurethane yang dipakai sifatnya anti air (waterproof) dan berdaya nafas (breathable). Lapisan PUL sangat beragam, tergantung dari spesifikasi yang memproduksi.

Ada 2 macam teknik pelapisan:- Teknik dot : menghasilkan PUL yang bertekstur dan lemas. Survey yg pernah dilakukan, umumnya di Indonesia menggunakan teknik ini. Material sebagian besar diekspor ke berbagai negara Eropa sebagai material fashion, baju selam, dll.
- Teknik flat : menghasilkan PUL yang rata

Dari segi kualitas sama saja. Ketebalan hasil teknik pelapisan tergantung pada ketebalan membran dan bahan yang dilaminasi. Membran tipis dengan bahan dasar yg tebal saat dipegang (handfeel) akan terasa tebal. Sebaliknya, membran tebal dengan material dasar tipis saat dipegang (handfeel) akan terasa tipis meskipun membran tersebut berketebalan 1.5 mill (1 mill = 0.025mm). Breathability-pun bisa diatur dengan penggunaan membran, apakah menghendaki yang nonbreathable atau yg high-breathable.

Pengembangan (development) banyak dilakukan untuk mendapatkan hasil uji terhadap produk terkait dengan breathability, daya tahan terhadap pencucian, panas, tarikan, tekanan, dll.


2. Microfiber

Microfiber atau microfibre mengacu pada serat sintetis yang ukurannya kurang dari satu denier . Jenis yang paling umum dari microfiber terbuat dari poliester, poliamida (misalnya, nilon, kevlar, nomex, trogamide) dan atau konjugasi poliester dan poliamida dan polypropylene prolen. Microfiber digunakan untuk membuat non-woven, kain tenun, dan rajutan. Bentuk, ukuran dan kombinasi dari serat sintetis yang dipilih menentukan karakteristik microfiber yang lebih spesifik meliputi kelembutan, daya tahan penyerapan, kekuatan serat (wicking), anti air, elektrodinamika, dan kemampuan penyerapan (filtering).
Yg mempengaruhi daya tahan dan daya tampung :1. Komposisi polyester dibanding polyamida2. Gramasi (ukuran berat kain dengan satuan gram/m2) yang digunakan3. Benang yang digunakan4. Rajutan yang digunakan

Berdasarkan jenis benang yang digunakan, microfiber terdiri dar :
FDY : jenis benang yg menghasilkan microfiber dg kualitas kurang baik baik dari daya serap maupun daya tahan. Ciri umum lebih mengkilat dan telihat mewah.
DTY : jenis benang yg menghasilkan microfiber dg kualitas baik dari daya serap maupun daya tahan.Ciri umum doff

Berdasarkan rajutan bahan (mempengaruhi daya tampung), grade A adalah yang paling bagus kualitasnya. Contoh:Hantex (Hantex A, B, C, E). Selain hantex, rajutan bahan yang digunakan umumnya adalah Superpoll dan FBZ.

3.Suedecloth

Merupakan salah satu jenis material yang bisa terbuat dari cotton, polyester, atau nylon dengan finishing jenis suede (di-sueding). Orang awam menyebutnya lotto. Bahan yg paling umum digunakan adalah polyester karena lebih kuat.

Macam-macam suedecloth yang beredar di pasaran adalah :1. Nylex : bambiskin, MD nylex, turbo, TN, 160, nilon, training, soft , dll (beda di brushing)
2. Micronylex : menggunakan benang micro

Produk popok kain import umumnya menggunakan jenis bambiskin, pasaran lokal untuk produk stok beraneka ragam dari jenis diatas.

4. Microfleece

Merupakan salah satu jenis material yang bisa terbuat dari cotton, polyester, atau nylon dengan finishing jenis fleece.
Fleece sendiri merupakan imitasi woll dan finishing dari produk tesktil. Mungkin bunda sering menemui istilah polyester fleece, cotton fleece, microfleece, polar fleece, bamboo fleece, dll. Artinya adalah polyester yang di-finishing dengan fleece, cotton yang di-finishing dengan fleece, dst. Biasa digunakan sebagai bahan inner karena sifatnya menjauhkan cairan sehingga terasa tetap kering (stay dry).

Yang mempengaruhi daya serap dan daya tahan microfleece adalah finishing dan penggunaan alkali. Bisa dibuat repellant, anti-pilling, mudah menyerap dll tergantung peruntukan. Ketebalan dapat diatur namun di Indonesia ketebalan minimal 150gsm karena keterbatasan teknologi.

5. Bamboo

Kain bambu sering digunakan pada popok kain karena sifatnya yang lentur dan kemampuannya untuk menyerap air lebih banyak daripada bahan katun. Bambu merupakan tumbuhan yang sangat mudah dikembangbiakkan sehingga dengan peremajaan yang tepat, produksi kain bambu secara massal tidak akan membebani lingkungan. Untuk popok kain, serat bambu biasanya dicampur dengan polyester agar permukaannya kering.

6. Bamboo Charcoal

Kain Bamboo charcoal adalah kain yang terbuat dari serat arang bambu yang dicampur dengan bahan lain seperti katun dan/atau polyester. Kelebihan arang bambu ialah bisa menangkap dan memancarkan kembali sinar inframerah sehingga bersifat antibakteri. Dan kelebihan bahan polyester adalah sifatnya yang tidak menyimpan air, jadi permukaan inner layer tidak basah dan bayi merasa nyaman karena tetap kering.

Kain Bamboo Charcoal yang dipakai untuk popok kain umumnya menggunakan perbandingan 35% serat arang bambu + 65% serat polyester. Semakin tinggi kandungan arang bambunya makin gelap warnanya dan makin kuat kadar infrarednya.

Saat ini untuk mendapatkan kain Bambu dan Bamboo Charcoal masih harus dengan impor. Kabarnya dulu pada tahun 1968, di Indonesia pernah ada pemintal kain dari serat bambu, tetapi karena pasarannya kurang menguntungkan, maka produksinya dihentikan. Boleh jadi jika permintaan bamboo charcoal makin banyak di pasaran kita bisa menjumpainya lagi di pasar-pasar Indonesia..

REFERENSI:
http://en.wikipedia.org/wiki/Microfiber
http://www.mipacko.com/tentangmicro.html

* Penulis adalah Citra Sugiarto yang lebih suka dikenal sebagai owner Kedai Kaulan. Alumni Universitas Indonesia dan kini tinggal di Depok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar